Cerita misteri - Cerita horor di daerah aku tinggal
Cerita misteri - Cerita horor di daerah aku tinggal
Dulu pada saat aku kelas 6 SD, tetangga di depan rumahku mengalami kecelakaan saat pergi berziarah ke pintu seribu di daerah banten bersama ibu-ibu pengajian, 3 hari sebelum kejadian itu terjadi, tetanggaku sebut saja namanya mak ijah(nama samara) menghampiri ibu ku yang sedang duduk di teras rumah bersama aku dan bapak ku. Lalu mak ijah mengajak ibu ku untuk ikut acara ziarah itu bersama ibu-ibu yang lain, waktu itu bapak ku langsung tidak mengijinkan ibu ku untuk pergi karena ayah ku merasakan ada sesuatu yang akan terjadi, jadilah ibu ku menolak permintaan mak ijah yang meminta ikut, terlihat wajah mak ijah seperti kesal terhadap ibu ku.
Malam nya aku dan ibu ku tertidur dengan pulas, tapi tidak dengan bapakku, bapakku yang mempunyai ilmu batin merasakan ada yang tidak beres, saat itu pintu pagar rumah kami yang baru selesai kami pasang, berbunyi seperti ada yang menghentak-hentakkannya, hingga terdengar bunyi yg cukup keras, bapak ku langsung keluar rumah dan melihat pintu gerbang, tapi anehnya tidak ada siapapun disitu, lalu bapak ku masuk kekamar dan menghampiri ibu ku, kata bapak ku saat itu ibu ku terlihat bkan seperi ibu ku, wajahnya bersih sekali tapi pucat. Bapak ku pun langsung mengusap muka ibu ku sampai ia terbangun tapi bapak ku tidak bercerita apapun, kejadian seperti itu terjadi 3 hari berturut2,
sampai hari naas itu terjadi, rombongan itu mengalami kecelakaan mobil bus yang di tumpangi nya di tabrak oleh kereta api. 40 orang meninggal dan 12 orang luka-luka. Di antara 40 orang yang meninggal mak ijah termasuk didalam nya. Mulai lah misteri yang terjadi di sekitar rumahku,
pertama dialami oleh 3 supir taksi yang biasa mangkal di daerah pel***ang Jakarta utara, mereka di stop oleh ibu-ibu pengajian dan minta di antan ke daerang simper tepatnya di kampong ku**s, setelah sampai ditujuan saat supir taxi itu berhenti dan menoleh kebelakang, ibu2 pengajian itu sudah tidak ada, hanya pintu taxi yang terbuka, ke tiga supir taxi itu turun mereka kebingungan dengan apa yg terjadi mereka melihat bendera kuning dimana-mana, sampai ada 1 warga yang melihat mereka kebingungan, sebut saja om tiksen.
OT : om tiksen
ST : supir taxi.
OT : bang kenapa ko pada kebingungan si?
ST : ini bang tadi kami bertiga di stop ibu-ibu pengajian dan minta dianter kesini, tapi ko pas udah nyampe tiba-tiba ibu-ibu itu pada gak ada, Cuma pintu taxi kita doank yang pada kebuka, ibu-ibu itu jga pada pake baju putih mas,
OT : masa si mas, maaf sebelum ny a mas, disini baru ada kejadian 1 bus ibu-ibu pengajian yang mau jiarah ketabrak kereta dan banyak ibu-ibu dari sini yang meninggal bang,
Seketika 3 supir taxi itu langsung lemas, setelah duduk sebentar dan di kasih minum oleh bang tiksen, supir taxi itu pun langsung pergi masih dengan wajah yang lemas.
Kejadian ke 2 dialami oleh tukang sate yang biasa mangkal di depan ggan rumahku, saat itu jam menunjukan pukul 02.00, tukang sate yang saat itu sedang bersiap-siap mau pulang, tiba-tiba dikejutkan oleh 3 perempuan yang memakai gaun putih memasuki gangan, dan sempat melewati dirinya juga, saat itu tukang sate itu langsung membalikan badannya melihat 3 wanita itu, saat dilihat lebih jelas lama kelamaan sosok 3 wanita itu bajunya dipenuhi oleh darah, saat itu tukang sate langsung pulang kerumahnya yg kebetulan tidak jauh dari pangkalannya.
Kejadian ke 3, yaitu saat tetangga ku yang berbeda RT melewati jembatan di belakang gereja saat dia habis mengikuti kebaktian, tidak sengaja dia lihat 3 orang wanita berlumuran darah melewati jembatan itu, saat itu tetanggaku itu langsung balik lagi ke gereja, kebetulan masih ada orang disana, dan diapun menceritakan apa yang dia lihat.
Setelah kejadian-kejadian itu terdengar oleh pak RT ku, dan tetua yang ada disitu termasuk bapak ku mengusulkan untuk diadakan slametan jalan, dan tumpengan. Alhamdulilah habis selamatan itu dilakukan sudah tidak terdengar lagi cerita-cerita orang yang sering di lihatkan penampakan mereka.
#ternyata bapak ku baru cerita, kalo sebenernya mak ijah itu marah sama ibu ku karena ibu ku tidak mau diajak, akhirnya pintu rumah ku sering digrdor-gedor oleh nya. dan selain itu keterangan dari supir bus yang saat itu selamat, supir bus itu melihat 3 anak kecil yang sedang menggelayut di pintu bis, dan ada juga anak kecil juga yang menutupi jendela depan mobil, saat supir bus itu menoleh ke kiri tiba-tiba sudah ada kereta yang menabrak bagian tengah sampai belakang bus, dan rata-rata korban yang meninggall yang duduk di bangku tengah sampai belakang#