Cerita hantu - teror gendorowo di perjalanan pulang
Hay saya Mazlan, saya tinggal di Sulawesi Selatan tepatnya di kabupaten Bone. Saya mau berbagi pengalaman pribadi nich yang sampai sekarang tidak bisa hilang dari pikiran saya.
Kejadiannya terjadi tepatnya pada bulan Desember 2010. Waktu itu pas malam Jumat saya pergi untuk memperbaiki memori hp teman saya di kampung sebelah, kira2 waktu itu saya berangkat jam 7 malam. Awalnya sich saya tidak ngerasain apa2 waktu lewat perbatasan kampung yang gelapnya minta ampun, nggak ada rumah hanya semak belukar yang dilihat di samping kiri dan kanan jalan.
Jam setengah 8 saya sampai di tempat tukang service hp itu, dan momorinya selesai sekitaran jam 10, tapi saya cerita panjang lebar sebelum memutuskan pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 11.45 dan saya putuskan untuk pulang karena saya udah merasa takut berjalan terlalu larut malam.
singkat cerita... pas di tengah jalan di perbatasan kampung, saya udah ngerasain hal yang aneh, tiba-tiba ada suara batu menggelinding di belakang saya. Awalnya saya nggak peduliin karena hal kayak gitu udah sering terjadi di tempat itu, tapi makin lama suara itu makin mendekat. Pas saya balik badan nggak ada kelihatan, mulailah keringat saya bercucuran.
Saya mau lari tapi takutnya ketakutan saya makin bertambah, jadi saya putusin untuk berhenti sejenak. Tapi bukannya hilang, suara itu malah berubah menjadi suara orang memanggil2 tapi nggak jelas siapa yang dipanggil. Saya mulai merinding nggak karuan.
Tak lama kemudian saya lanjutin perjalanan pulang. Tapi tiba-tiba suara itu terdengar semakin dekat, padahal saya udah putar yasin di hp saya. Sialnya hp saya malah kehabisan baterai, jadi tambah sunyilah suasana dan suara jeritan itu makin dekat. Pas saya balik badan astagfirullah saya melihat sosok yang sangat menyeramkan, sosok itu nggak mempunyai wajah hanya rambut yang sampai ke tanah tapi kakinya tidak menyentuh tanah...
Spontan saya lari sekencang-kencangnya tanpa memperdulikan dia ngikutin atau tidak, yang jelas saya harus segera sampai di rumah secepatnya. Tapi setan itu bukannya pergi, dia malah ngikutin saya sampai tiba di ujung perbatasan yang udah rumah. Disitu saya mulai memperlambat lari karena saya lihat ke belakang dia udah nggak ada, pikirku mungkin dia nggak berani sampai di tempat yang terang.
Saya mulai berjalan menuju ke rumah dengan tanda tanya besar di kepala, bertanya2 pada diriku sendiri makhluk apakah yang tadi itu. Saya mulai merasa lega karena saya udah berada di depan rumah. Tapi malang tak bisa di tolak...
Pas saya menginjakkan kaki di tangga, tiba-tiba bulu kuduk saya kembali berdiri. Benar saja, baru menginjakkan kaki di anak tangga yang ke tujuh tiba-tiba kaki saya di tarik. Pas saya lihat, tampak tangan dengan kuku yang sangat panjang memegang kaki saya. Waktu itu saya mau teriak tapi nggak bisa, seakan2 suara saya di redam. Saya mulai membaca ayat kursi dalam hati dan akhirnya tangan itu terlepas. Saya langsung bergegas masuk ke rumah dan menuju kamar.
Waktu itu orang2 di rumah udah pada tidur. Saya langsung membaringkan tubuh di atas tempat tidur berharap ini hanya mimpi. Tapi apa yang saya dapat... setan itu malah muncul di hadapan saya sambil melayang, dan kini mukanya jelas sekali saya tatap tampak hancur dan penuh dengan ulat2 yang menjijikkan.
Saya mau teriak, tapi seperti tadi suara saya tidak bisa keluar, jadi saya berpikir jika memang hantu ini ingin membunuh saya silahkan, yang jelasnya saya tau saya lebih mulia dari pada dia, jadi saya baca semua ayat2 al-Qur`an yang saya hafal. Akhirnya dia menghilang dan tak kembali lagi, sayapun tidur dengan rasa takut tingkat tinggi...
Keesokan harinya saya nggak berani cerita pada orang lain termasuk keluarga saya, cukup saya yang tau sendiri. Mulai saat itu saya bertekad tak akan takut lagi walau hal semacam itu terulang lagi...
Itulah yang bisa saya bagikan ke teman-teman semua, pengalaman pribadi saya yang benar2 nyata. Makasih sebelumnya maaf kalau ceritanya tidak seram. Sebenarnya kejadian kaya gini bukan pertama kalinya saya dapatkan, udah sering, tapi berhubung saya udah capek mengetik jadi sampai di sini dulu yah cerita saya. Wassalamu Alaikum WR.WB